Gambar Sampul PPKn · BAB 1 Dinamika Perwujudan Pancasila
PPKn · BAB 1 Dinamika Perwujudan Pancasila
Salikun, dkk

24/08/2021 09:32:28

SMP 9 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman
Hak Cipta © 2015 pada Kementerian Pendidikan dan KebudayaanDilindungi Undang-UndangMILIK NEGARATIDAK DIPERDAGANGKANDisklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.Katalog Dalam Terbitan (KDT)Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015.xii, 16 hlm. : ilus. ; 25 cm.Untuk SMP/MTS Kelas IXISBN 978-602-1530-70-2 (jilid lengkap)ISBN 978-602-1530-73-3 (jilid 3)1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan -- Studi dan Pengajaran I. JudulII. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan600Kontributor Naskah : Salikun, Rapii Pramedya, Yusnawan Lubis, dan Asep Sutisna Putra.Penelaah : Dadang Sundawa dan Nasiwan. Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.Cetakan Ke-1, 2015 Disusun dengan huruf Times New Roman, 12 pt.
Pendidikan Pancasila dan KewarganegaraaniiiKATA PENGANTARKurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat kompetensi siswa dari sisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh. Proses pencapaiannya melalui pembelajaran sejumlah mata pelajaran yang dirangkai sebagai suatu kesatuan yang saling mendukung pencapaian kompetensi tersebut. Apabila pada jenjang SD/MI semua mata pelajaran digabung menjadi satu dan disajikan dalam bentuk tema-tema, pada jenjang SMP/ MTs pembelajaran sudah mulai dipisah menjadi mata pelajaran. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan untuk jenjang SMP/MTs, yang dirancang untuk menghasilkan siswa yang memiliki keimanan dan akhlak mulia sebagaimana diarahkan oleh falsafah hidup bangsa Indonesia yaitu Pancasila sehingga dapat berperan sebagai warga negara yang efektif dan bertanggung jawab. Pembahasannya secara utuh mencakup Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika. Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dirancang berbasis aktivitas terkait dengan sejumlah tema kewarganegaraan yang diharapkan dapat mendorong siswa menjadi warga negara yang baik melalui kepeduliannya terhadap permasalahan dan tantangan yang dihadapi masyarakat sekitarnya. Kepedulian tersebut ditunjukkan dalam bentuk partisipasi aktif dalam pengembangan komunitas yang terkait dengan dirinya. Kompetensi yang dihasilkan bukan lagi terbatas pada kajian pengetahuan dan keterampilan penyajian hasil kajiannya dalam bentuk karya tulis, tetapi lebih ditekankan kepada pembentukan sikap dan tindakan nyata yang harus mampu dilakukan oleh tiap siswa. Dengan demikian akan terbentuk sikap yang cinta dan bangga sebagai bangsa Indonesia. Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam Kurikulum 2013, siswa diajak untuk berani mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru dalam meningkatkan dan menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan kegiatan pada buku ini sangat penting. Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam berbagai bentuk kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan alam dan sosial.
ivKelas IX SMP/MTs Sebagai edisi pertama, buku ini sangat terbuka terhadap masukan dan akan terus diperbaiki untuk penyempurnaan. Oleh karena itu, kami mengundang para pembaca untuk memberikan kritik, saran dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan edisi berikutnya. Atas kontribusi tersebut, kami mengucapkan terima kasih. Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia Merdeka (2045).Jakarta, Januari 2015Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Pendidikan Pancasila dan KewarganegaraanvDAFTAR ISIKATA PENGANTAR iiiDAFTAR ISI vDAFTAR TABEL ixDAFTAR GAMBAR iiiBAB 1 Dinamika Perwujudan Pancasila Sebagai Dasar dan Pandangan Hidup Bangsa-1 1A. Penerapan Pancasila dari Masa Ke Masa 21. Periode Orde Lama 32. Periode Orde Baru 6 3. Periode Reformasi 8B. Nilai-nilai Pancasila Sesuai dengan Perkembangan Zaman 121. Hakikat Ideologi Terbuka 122. Kedudukan Pancasila sebagai Ideologi Terbuka 14C. Perwujudan Nilai-nilai Pancasila dalam Berbagai Kehidupan 175HÀHNVL 24Rangkuman 24Penilaian Sikap 25Proyek Kewarganegaraan 27 Uji Kompetensi Bab 1 27Pemahaman Materi 27BAB 2 Pokok Pikiran Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 29A. Hakikat Pokok Pikiran Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 31B. Arti Penting Pokok-pokok Pikiran Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 37
viKelas IX SMP/MTs C. Sikap Positif terhadap Pokok-pokok Pikiran Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 405HÀHNVL 43Rangkuman 43 Penilaian Sikap 44Proyek Kewarganegaraan 46 Uji Kompetensi Bab 2 47Pemahaman Materi 47BAB 3 Kepatuhan Terhadap Hukum 49A. Hakikat Hukum 50 1. Pengertian Hukum 502. Penggolongan Hukum 533. Tujuan Hukum 58B. Arti Penting Hukum dalam Kehidupan Bermasyarakat dan Bernegara 62C. Kepatuhan Terhadap Hukum yang Berlaku dalam Kehidupan Bermasyarakat Dan Bernegara 641. Perilaku yang sesuai dengan hukum 652. Perilaku yang bertentangan dengan hukum beserta sanksinya 695HÀHNVL 76Rangkuman 76 Penilaian Sikap 77Proyek Kewarganegaraan 78Uji Kompetensi Bab 3 79Pemahaman Materi 79BAB 4 Berbudi Pekerti Luhur Sesuai dengan Pancasila 81A. Hakikat Bertutur Kata, Bersikap dan Berperilaku Sesuai dengan Nilai Pancasila 82
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraanvii1. Makna bertutur kata sesuai dengan nilai Pancasila 822. Makna bersikap sesuai dengan nilai Pancasila 843. Makna beperilaku sesuai dengan nilai Pancasila 89B. Arti Penting Bertutur Kata, Berperilaku, dan Bersikap yang Sesuai dengan Nilai-Nilai Pancasila 90C. Bertutur Kata, Bersikap dan Berperilaku sesuai dengan Nilai-nilai Pancasila 945HÀHNVL 97Rangkuman 97 Penilaian Sikap 98Proyek Kewarganegaraan 100Uji Kompetensi Bab 4 101Pemahaman Materi 102BAB 5 Harmonisasi Keberagaman Masyarakat Indonesia 103A. Permasalahan Keberagaman Masyarakat Indonesia 104 %HQWXN.RQÀLNSDGD0DV\DUDNDW,QGRQHVLD 105  3HQ\HEDE.RQÀLNGDODP0DV\DUDNDW 108  $NLEDW\DQJ'LWLPEXONDQGDUL7HUMDGLQ\D.RQÀLN 112B. Upaya Menyelesaikan Masalah yang Muncul dalam Keberagaman Masyarakat 1155HÀHNVL 118Rangkuman 118Penilaian Sikap 119Proyek Kewarganegaraan 121Uji Kompetensi Bab 5 121Pemahaman Materi 121
viiiKelas IX SMP/MTs BAB 6 Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) 123A. Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia 1251. Perjuangan Fisik Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) 1252. Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia Melalui Jalur Diplomasi 130B. Ancaman terhadap Keutuhan NKRI 1361. Ancaman dari dalamnegeri 1372. Ancaman dari luar negeri 138C. Semangat Kebangsaan dalam Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan NKRI 1431. Makna Nasionalisme dan Patriotisme 1432. Berprilaku Nasionalis dan Patriotik dalam Mengisi dan Mempertahankan Kemerdekaan NKRI 1465HÀHNVL 149Rangkuman 149Penilaian Sikap 150Proyek Kewarganegaraan 152Uji Kompetensi Bab 6 152Pemahaman Materi 152INDEKS 154GLOSARIUM 158DAFTAR PUSTAKA 161
Pendidikan Pancasila dan KewarganegaraanixDAFTAR GAMBARGambar 1.1Muso; Pemimpin pemberontakan PKI di Madiun4Gambar 1.2Kartosuwiro; Pemimpin Pemberontakan DI/TII4Gambar 1.3Suasana sidang Konstituante setelah pemungutan suara terakhir tanggal 2 Juni 19595Gambar 1.4Tawuran pelajar menjadi tantangan dalam penerapan Pancasila di era reformasi9Gambar 1.5Suasana kegiatan gotong royong di masyarakat18Gambar 1.6Pemilihan umum yang dijalankan berdasar-kan demokrasi Pancasila19Gambar 1.7Koperasi sebagai soko guru perekonomian berdasarkan Pancasila21Gambar 1.8Teknologi salah satu bentuk budaya yang dapat diterima oleh masyarakat22Gambar 1.9TNI dan Polri sebagai kekuatan pertahanan dan keamanan23Gambar 2.1Semangat proklamasi diwujudkan dalam rumusan pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 194532Gambar 2.2Kegiatan pertanian merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan kemakmuran rakyat33Gambar 2.3Pemilihan Umum merupakan perwujudan kedaulatan rakyat34Gambar 2.4Kerukunan umat beragama merupakan perwujudan pokok pikiran ke-434
xKelas IX SMP/MTs Gambar 2.5Anggota DPR dalam merumuskan suatu perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan pokok pikiran pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 194538Gambar 3.1Penegakkan hukum menjadi syarat utama tercapainya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonmesia49Gambar 3.2Para pengguna jalan wajib mematuhi peraturan lalu lintas51Gambar 3.3Keputusan hakim dapat dijadikan sebagai salah satu sumber hukum53Gambar 3.4Penegakan hukum oleh Kepolisian mewujudkan ketertiban dan keamanan berlalu lintas63Gambar 3.5Tertib ketika sedang ulangan merupan perwujudan kepatuhan terhadap hukum di sekolah66Gambar 3.6Kegiatan ronda malam67Gambar 3.7Membayar pajak berarti mematuhi hukum yang berlaku68Gambar 4.1Bertutur kata dalam musyawarah81Gambar 4.2Bertutur kata yang baik akan memudahkan proses penyampaian pesan atau kepentingan83Gambar 4.3Tertib dan jujur ketika ulangan merupakan cerminan sikap yang sesuai dengan nilai Pancasila.85Gambar 4.4Perdebatan yang tidak kunjung selesai dapat menyebabkan perselisihan.92Gambar 4.5Kegiatan di sekolah94Gambar 4.6Lingkungan pergaulan95Gambar 4.7Kegiatan di Masyarakat96Gambar 4.8Kegiatan di DPR96
Pendidikan Pancasila dan KewarganegaraanxiGambar 5.1Keanekaragaman masyarakat Indonesia104Gambar 5.2Bentrokan antar suku bangsa sangat berbahaya apabila tidak segera diselesaikan106Gambar 5.3Tawuran pelajar108Gambar 5.4Persatuan dalam gotong royong dapat hilang Š”’‹Šȱ”˜—Ě’”ȱŠ•Š–ȱ–Šœ¢Š›Š”Š113Gambar 5.5Kerusakan fasilitas umum sebagai akibat dari ”˜—Ě’”113Gambar 5.6Menyaksikan pertunjukkan kesenian daerah meruapakan cara menghargai keanekaragaman budaya116Gambar 6.1Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia125Gambar 6.2Bung Tomo memimpin pertempuran Surabaya pada tanggal 10 November 1945126Gambar 6.3Jenderal Sudirman memimpin perlawanan terhadap agresi militer Belanda127Gambar 6.4Jenderal Sudirman memimpin perang gerilya meskipun dalam keadaan sakit128Gambar 6.5Suasana Perjanjian Renvile132Gambar 6.6Suasana Perundingan Roem Royen134Gambar 6.7Suasana Konferensi Meja Bundar135Gambar 6.8Illegal Loging menjadi ancaman serius bagi Lingkungan Indonesia139
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan1DINAMIKA PERWUJUDAN PANCASILA SEBAGAI DASAR DAN PANDANGAN HIDUP BANGSASelamat ya, kalian sekarang sudah duduk di kelas IX. Ini berarti kalian tinggal satu tahun lagi belajar di jenjang SMP/MTs. Kesuksesaan itu sangat tergantung dari usaha kalian terutama dalam mengatasi berbagai tantangan dan rintangan yang akan kalian hadapi di kelas IX. Oleh karena itu kalian harus meningkatkan kuantitas dan kualitas belajar, serta jangan lupa senantiasa berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan sungguh-sungguh setiap akan memulai dan mengakhiri aktivitas sehari-hari termasuk kegiatan pembelajaran.Pada awal pembelajaran PPKn di kelas IX, kalian akan diajak untuk mempelajari materi tentang dinamika perwujudan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa. Setelah mempelajari materi di bab ini, diharapkan kalian mempunyai keyakinan yang tinggi akan keberadaan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Keyakinan tersebut ditandai dengan dimilikinya pengetahuan dan keterampilan kalian dalam: 1) mendeskripsikan perkembangan pengamalan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa; 2) mendeskripsikan dinamika nilai-nilai Pancasila sesuai dengan perkembangan zaman; dan 3) mengidentikasi perwujudan nilai-nilai Pancasila sesuai dengan perkembangan zaman dalam berbagai kehidupan. Nah, untuk memahami materi pembelajaran pada bab ini, kalian harus senantiasa menjaga semangat belajar kalian. Oleh karena itu, sebelum mempelajari materi ini nyanyikanlah lagu wajib nasional berikut ini secara bersama-sama.Bab 1
2Kelas IX SMP/MTs GARUDA PANCASILA Ciptaan: SudharnotoGaruda PancasilaAkulah pendukungmuPatriot proklamasiSedia berkorban untukmuPancasila dasar negaraRakyat adil makmur sentosaPribadi bangsakuAyo maju majuAyo maju majuAyo maju majuPatriot prokoklamasiSeSeSeSeSedidididia berkorororororororbababababan untukmuPaPaPancncncasasilililila a a a dadadadadadadasasasasasasasasar negaraRaRaRaRaRakykykyatat a a a a a adidididididididil l l l l l l mamamakmkmkmkmurururur s s senenentosaPrPrPrPrPribibibadadi babangngngngsasasakukukuAyAyAyAyAyAyo o o o mamamajujuju m m majajajuuuAyAyAyo maju majuAyAyAyAyAyAyo maju majuA. Penerapan Pancasila dari Masa ke MasaPada saat kelas VII dan VII kalian telah mempelajari materi yang berkaitan dengan kedudukan Pancasila. Di kelas VII, kalian sudah mempelajari tentang perumusan dan pengesahan Pancasila sebagai dasar negara. Selajutnya di kelas VIII telah mempelajari nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa. Dengan demikian, kalian tidak akan kesulitan dalam memahami materi pembelajaran di bab ini, karena sudah mempunyai bekal pengetahuan yang cukup. Nah, untuk menyegarkan ingatan kalian, coba kalian tuliskan apa yang kalian ingat tentang kedudukan Pancasila di dalam tabel di bawah ini.No.KedudukanMakna 1.Pancasila sebagai dasar negara............................................................................................................................................................................................................................................................................2.Pancasila sebagai pandangan hidup ............................................................................................................................................................................................................................................................................
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan3Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa telah disepakati oleh seluruh bangsa Indonesia. Akan tetapi, dalam perwujudannya banyak sekali mengalami pasang surut. Bahkan sejarah bangsa kita telah mencatat bahwa pernah ada upaya untuk mengganti Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa dengan ideologi lainnya. Upaya ini dapat digagalkan oleh bangsa Indonesia sendiri. Meskipun demikian, tidak berarti ancaman terhadap Pancasila sebagai dasar negara sudah berakhir. Tantangan masa kini dan masa depan yang terjadi dalam perkembangan masyarakat Indonesia dan dunia internasional, dapat menjadi ancaman bagi nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup.Untuk semakin memperkuat pemahaman kalian, berikut ini dipaparkan uraian materi lebih lengkap berkaitan dengan perkembangan penerapan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa semenjak awal kemerdekaan sampai dengan sekarang. Cermatilah dan pertanyakan hal-hal yang kurang jelas kepada guru, teman atau sumber lain yang dianggap dapat menjawab apa yang kalian pertanyakan itu.1. Masa Orde LamaPada masa Orde lama, kondisi politik dan keamanan dalam negeri diliputi oleh kekacauan dan kondisi sosial-budaya berada dalam suasana peralihan dari masyarakat terjajah menjadi masyarakat merdeka. Masa orde lama adalah masa pencarian bentuk penerapan Pancasila terutama dalam sistem kenegaraan. Pancasila diterapkan dalam bentuk yang berbeda-beda pada masa orde lama. Terdapat 3 periode penerapan Pancasila yang berbeda, yaitu periode 1945-1950, periode 1950-1959, dan periode 1959-1966.a. Periode 1945-1950Pada periode ini, penerapan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup menghadapi berbagai masalah. Ada upaya-upaya untuk mengganti Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa. Upaya-upaya tersebut terlihat dari munculnya gerakan-gerakan pemberontakan yang tujuannya menganti Pancasila dengan ideologi lainnya. Ada dua pemerontakan yang terjadi pada periode ini yaitu:1). Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Madiun terjadi pada tanggal 18 September 1948. Pemberontakan ini dipimpin oleh Muso. Tujuan utamanya adalah mendirikan Negara Soviet Indonesia yang berideologi komunis. Dengan kata lain, pemberontakan tersebut akan mengganti Pancasila dengan paham komunis. Pemberontakan ini pada akhirnya bisa digagalkan.
4Kelas IX SMP/MTs Sumber: politik.kompasiana.comGambar 1.1 Muso; Pemimpin pemberontakan PKI di Madiun2) Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia dipimpin oleh Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo. Pemberontakan ini ditandai dengan didirikannya Negara Islam Indonesia (NII) oleh Kartosuwiryo pada tanggal 17 Agustus 1949. Tujuan utama didirikannya NII adalah untuk mengganti Pancasila sebagai dasar negara dengan syari’at islam. Upaya penumpasan pemberontakan ini mema-kan waktu yang cukup lama. Kartosuwiryo bersama pa-ra pe ngikutnya baru bisa ditangkap pada tanggal 4 Juni 1962. Sumber: https://jagoips.wordpress.com Gambar 1.2 Kartosuwiro; Pemimpin Pemberontakan DI/TII
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan5b. Pada periode 1950-1959Pada periode ini dasar negara tetap Pancasila, akan tetapi dalam penerapannya lebih diarahkan seperti ideologi leberal. Hal tersebut dapat dilihat dalam penerapan sila keempat yang tidak lagi berjiwakan musyawarah mufakat, melainkan suara terbanyak (voting). Sumber: Buku 30 Tahun Indonesia MerdekaGambar 1.3 Suasana sidang Konstituante setelah pemungutan suara terakhir tanggal 2 Juni 1959.Pada periode ini persatuan dan kesatuan mendapat tantangan yang berat dengan munculnya pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS), Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), dan Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) yang ingin melepaskan diri dari NKRI. Dalam bidang politik, demokrasi berjalan lebih baik dengan terlaksananya pemilu 1955 yang dianggap paling demokratis. Tetapi anggota Konstituante hasil pemilu tidak dapat menyusun Undang-Undang Dasar seperti yang diharapkan. Hal ini menimbulkan krisis politik, ekonomi, dan keamanan, yang menyebabkan pemerintah mengeluarkan Dekrit Presiden 1959 untuk membubarkan Konstituante, Undang-Undang Dasar Sementara Tahun 1950 tidak berlaku, dan kembali kepada Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Kesimpulan yang ditarik dari penerapan Pancasila selama periode ini adalah Pancasila diarahkan sebagai ideology liberal yang ternyata tidak menjamin stabilitas pemerintahan.c. Periode 1956-1965Periode ini dikenal sebagai periode demokrasi terpimpin. Demokrasi bukan berada pada kekuasaan rakyat sehingga yang memimpin adalah nilai-nilai Pancasila tetapi berada pada kekuasaan pribadi presiden
6Kelas IX SMP/MTs Soekarno. Terjadilah berbagai penyimpangan penafsiran terhadap Pancasila dalam konstitusi. Akibatnya Soekarno menjadi otoriter, diangkat menjadi presiden seumur hidup, dan menggabungkan Nasionalis, Agama, dan Komunis, yang ternyata tidak cocok bagi NKRI. Terbukti adanya kemerosotan moral di sebagian masyarakat yang tidak lagi hidup bersendikan nilai-nilai Pancasila, dan berusaha untuk menggantikan Pancasila dengan ideologi lain. Pada periode ini terjadi Pemberontakan PKI pada tanggal 30 September 1965 yang dipimpin oleh D.N Aidit. Tujuan pemberontakan ini adalah kembali mendirikan Negara Soviet di Indonesia serta mengganti Pancasila dengan paham komunis. Pemberontakan ini bisa digagalkan, dan semua pelakunya berhasil ditangkap dan dijatuhi hukuman sesuai dengan perbuatannya. 1. Pilihlah salah satu upaya merubah Pancasila sebagai dasar negara pada periode orde lama.2. Susun pertanyaan yang kalian ingin ketahui sesuai topik yang dipilih.3. Carilah informasi tentang peristiwa tersebut dari berbagai sumber belajar.4. Diskusikan dengan kelompok kalian, hubungan berbagai informasi yang kalian peroleh dan buatlah kesimpulan tentang peristiwa tersebut.5. Susun laporan hasil telaah kalian secara tertulis, dan sajikan di depan kelas kalian.Tugas Kelompok 1.12. Masa Orde BaruEra demokrasi terpimpin di bawah pimpinan Presiden Soekarno mendapat tamparan yang keras ketika terjadinya peristiwa tanggal 30 September 1965, yang disinyalir didalangi oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Pemberontakan PKI tersebut membawa akibat yang teramat fatal bagi partai itu sendiri, yakni tersisihkannya partai tersebut dari arena perpolitikan Indonesia. Begitu juga dengan Presiden Soekarno yang berkedudukan sebagai Pimpinan Besar Revolusi dan Panglima Angkatan Perang Indonesia secara pasti sedikit demi sedikit kekuasaannya dikurangi bahkan dilengserkan dari jabatan Presiden pada tahun 1967, sampai pada akhirnya ia tersingkir dari arena perpolitikan nasional.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan7Era baru dalam pemerintahan dimulai setelah melalui masa transisi yang singkat yaitu antara tahun 1966-1968, ketika Jenderal Soeharto dipilih menjadi Presiden Republik Indonesia. Era yang kemudian dikenal sebagai Orde Baru dengan konsep Demokrasi Pancasila. Visi utama pemerintahan Orde Baru ini adalah untuk melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen dalam setiap aspek kehidupan masyarakat Indonesia.Dengan visi tersebut, Orde Baru memberikan secercah harapan bagi rakyat Indonesia, terutama yang berkaitan dengan perubahan-perubahan politik, dari yang bersifat otoriter pada masa demokrasi terpimpin di bawah Presiden Soekarno menjadi lebih demokratis. Harapan rakyat tersebut tentu saja ada dasarnya. Presiden Soeharto sebagai tokoh utama Orde Baru dipandang rakyat sebagai sesosok manusia yang mampu mengeluarkan bangsa ini keluar dari keterpurukan. Hal ini dikarenakan beliau berhasil membubarkan PKI, yang ketika itu dijadikan musuh utama negeri ini. Selain itu, beliu juga berhasil menciaptakan stabilitas keamanan negeri ini pasca pemberontakan PKI dalam waktu yang relatif singkat. Itulah beberapa anggapan yang menjadi dasar kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan Orde Baru di bawah pimpinan Presiden Soeharto.Harapan rakyat tersebut tidak sepenuhnya terwujud. Karena, sebenarnya tidak ada perubahan yang subtantif dari kehidupan politik Indonesia. Antara Orde Baru dan Orde Lama sebenarnya sama saja (sama-sama otoriter). Dalam perjalanan politik pemerintahan Orde Baru, kekuasaan Presiden merupakan pusat dari seluruh proses politik di Indonesia. Lembaga Kepresidenan merupakan pengontrol utama lembaga negara lainnya baik yang bersifat suprastruktur (DPR, MPR, DPA, BPK dan MA) maupun yang bersifat infrastruktur (LSM, Partai Politik, dan sebagainya). Selain itu juga Presiden Soeharto mempunyai sejumlah legalitas yang tidak dimiliki oleh siapapun seperti Pengemban Supersemar, Mandataris MPR, Bapak Pembangunan dan Panglima Tertinggi ABRI.Dari uraian di atas, kita bisa menggambarkan bahwa pelaksanaan demokrasi Pancasila masih jauh dari harapan. Pelaksanaan nilai-nilai Pancasila secara murni dan konsekuen hanya dijadikan alatpolitik penguasa belaka. Kenyataan yang terjadi demokrasi Pancasila sama dengan kediktatoran.
8Kelas IX SMP/MTs Bacalah sumber belajar lain seperti surat kabar, media online (internet) atau buku sumber lainnya. Kemudian kalian cari bentuk-bentuk penyimpangan dalam penerapan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa. Tulislah hasil pencarian kalian dalam tabel di bawah ini.NoBentuk PenyimpanganTugas Mandiri 1.13. Masa ReformasiPada masa reformasi, penerapan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa terus menghadapi berbagai tantangan. Penerapan Pancasila tidak lagi dihadapkan pada ancaman pemberontakan-pemberontakan yang ingin mengganti Pancasila dengan ideologi lain, akan tetapi lebih dihadapkan pada kondisi kehidupan masyarakat yang diwarnai oleh kehidupan yang serba bebas. Kebebasan yang mewarnai kehidupan masyarakat Indonesia saat ini meliputi berbagai macam bentuk mulai dari kebebasan berbicara, berorganisasi, berekspresi dan sebagainya. Kebebasan tersebut di satu sisi GDSDWPHPDFXNUHDWL¿WDVPDV\DUDNDWWDSLGLVLVLODLQMXJDELVDPHQGDWDQJNDQdampak negatif yang merugikan bangsa Indonesia sendiri. Banyak hal negatif yang timbul sebagai akibat penerapan konsep kebebasan yang tanpa batas, seperti munculnya pergaulan bebas, pola komunikasi yang tidak beretika dapat memicu terjadinya perpecahan, dan sebagainya.Tantangan lain dalam penerapan Pancasila di era reformasi adalah menurunnya rasa persatuan dan kesatuan diantara sesama warga bangsa saat ini DGDODK\DQJGLWDQGDLGHQJDQDGDQ\DNRQÀLNGLEHEHUDSDGDHUDKWDZXUDQDQWDUpelajar, tindak kekerasan yang dijadikan sebagai alat untuk menyelesaikan permasalahan dan sebagainya. Peristiwa-peristiwa tersebut telah banyak
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan9menelan korban jiwa antar sesama warga bangsa dalam kehidupan masyarakat, seolah-olah wawasan kebangsaan yang dilandasi oleh nilai-nilai Pancasila yang lebih mengutamakan kerukunan telah hilang dari kehidupan masyarakat Indonesia.Sumber: http://www.tempo.co/read/news Gambar 1.4Tawuran pelajar menjadi tantangan dalam penerapan Pancasila di era reformasi.Kemudian, selain dua tantangan tersebut, saat ini bangsa Indonesia dihadapkan pada perkembangan dunia yang sangat cepat dan mendasar, serta berpacunya pembangunan bangsa-bangsa. Dunia saat ini sedang terus dalam gerak mencari tata hubungan baru, baik di lapangan politik, ekonomi maupun pertahanan keamanan. Walaupun bangsa-bangsa di dunia makin menyadari bahwa mereka saling membutuhkan dan saling tergantung satu sama dengan yang lain, namun persaingan antar kekuatan-kekuatan besar dunia dan perebutan pengaruh masih berkecamuk. Salah satu cara untuk menanamkan pengaruh kepada negara lain adalah melalui penyusupan ideologi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kewaspadaan dan kesiapan harus kita tingkatkan untuk menanggulangi penyusupan ideologi lain yang tidak sesuai dengan Pancasila. Hal ini lebih penting artinya, karena sebagian besar bangsa kita termasuk masyakat berkembang. Masyarakat yang kita cita-citakan belum terwujud secara nyata, belum mampu memberikan kehidupan yang lebih baik sesuai cita-cita bersama. Keadaan ini sadar atau tidak sadar, terbuka kemungkinan bangsa kita akan berpaling dari Pancasila dan mencoba membangun masa depannya dengan diilhami oleh suatu pandangan hidup atau dasar negara yang lain.
10Kelas IX SMP/MTs Bacalah berita di bawah ini.Akibat Tawuran Antarpelajar Seorang Ibu Tewas Terkena Lemparan BatuTRIBUNNEWS.COM.PEKANBARU— Desi, seorang ibu rumah tangga, meninggal dunia dalam tawuran pelajar yang terjadi di Kota Pekanbaru, Riau, Senin kemarin. Berdasarkan informasi yang dihimpun, tawuran terjadi di SMPN 21 di Jalan Adisucipto, Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru.Siang itu, sejumlah siswa terlibat aksi saling serang melontar batu melawan pemuda setempat. Tak jelas penyebab tawuran itu, namun yang pasti Desi tewas akibat terkena lemparan batu. “Satu orang warga kami terkena lemparan batu cukup besar dan akhirnya meninggal dunia,” kata Ketua RT setempat, Bangun Sitepu.Bangun menjelaskan, rumah Desi memang berada sangat dekat dengan lokasi tawuran. Letak rumah itu hanya dibatasi sebidang tembok dengan bangunan sekolah. Para siswa melempar dari dalam sekolah melalui pagar setinggi 1,5 meter. Namun, banyak batu yang melayang mengenai rumah warga setempat.Menurut Bangun, rumah Desi tak luput jadi sasaran batu yang dilemparkan siswa. Saat itu Desi berada di dalam rumah, ketika sejumlah batu menyasar ke tempat itu. “Ibu itu keluar rumah ingin melihat keributan apa yang terjadi. Tapi begitu keluar rumahnya, batu lumayan besar dari arah sekolah mengenai kepalanya,” kata Bangun.Bangun pun mengatakan warga langsung mencoba menolong perempuan berusia 42 tahun itu karena darah mengucur dari luka di kepalanya. Setelah sempat berteriak histeris, Desi langsung jatuh pingsan. Menurut Bangun, korban sempat dibawa oleh warga ke klinik sekitar namun tidak lama karena pihak medis menyatakan tak sanggup sehingga dirujuk ke rumah sakit. “Hanya berselang sekitar dua jam mendapat perawatan, nyawa korban tak tertolong lagi dan meninggal dunia,” kata Bangun.Bangun mengatakan, pengurus RT sudah mendatangi pihak sekolah terkait masalah ini. Warga meminta pihak sekolah untuk bertanggungjawab atas kematian Desi. “Kami belum tahu siapa pelakunya. Namun, pihak sekolah berjanji akan bertanggung jawab atas kasus ini dan akan mencari tahu siapa pelakunya,” kata Bangun sambil menegaskan bahwa warga akan membawa kasus tersebut ke polisi.Sumber: http://www.tribunnews.com/regional/2015/01/27 Tugas Mandiri 1.2
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan11Setelah kalian membaca berita tersebut, jawablah pertanyaan di bawah ini.1. Apa saja faktor penyebab terjadinya tawuran pelajar?..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................2. Siapa yang paling bertanggung jawab untuk menyelesaikan persoalan tawuran antar pelajar ini? Berikan alasan kalian...............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................3. Jelaskan akibat yang ditimbulkan dari terjadinya tawuran antar pelajar ini...............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................4. Apa yang akan kalian lakukan untuk menghindarkan diri dari persoalan tawuran antar pelajar?..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................5. Apa saja solusi yang kalian ajukan untuk mengatasi persoalan tawuran antar pelajar?....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
12Kelas IX SMP/MTs ..........................................................................................................................................................................................................................................B. Nilai-nilai Pancasila Sesuai dengan Perkembangan ZamanDiterimanya Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa membawa konsekuensi logis bahwa nilai-nilai pancasila dijadikan landasan pokok, landasan fundamental bagi penyelenggaraan negara Indonesia. Pancasila berisi lima sila yang pada hakikatnya berisi lima nilai dasar yang fundamental. Nilai-nilai dasar dari Pancasila tersebut adalah nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, Nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, nilai Persatuan Indonesia, nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalan permusyawaratan/perwakilan, dan nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan kata lain, nilai dasar Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.Nilai-nilai dasar Pancasila dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Dengan kata lain, nilai-nilai tersebut tetap dapat diterapkan dalam berbagai kehidupan bangsa dari masa ke masa. Hal tersebut dikarenakan Pancasila merupakan ideologi yang bersifat terbuka. Tahukah kalian apa itu ideologi terbuka? Bagaimana keterbukaan nilai-nilai Pancasila? Nah, pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat kalian ketahui jawabannya setelah kalian mempelajari materi berikut ini.1. Hakikat Ideologi TerbukaSebagai suatu sistem pemikiran, ideologi sangatlah wajar jika mengambil sumber atau berpandangan dari pandangan dan falsafah hidup bangsa. Hal tersebut akan membuat ideologi tersebut berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakat dan kecerdasan kehidupan bangsa. Artinya, ideologi tersebut bersifat terbuka dengan senantiasa mendorong terjadinya perkembangan-perkembangan pemikiran baru tentang ideologi tersebut, tanpa harus kehilangan jatidirinya. Kondisi ini akan berbeda sama sekali, jika ideologi tersebut berakar pada nilai-nilai yang berasal dari Info KewarganegaraanIstilah ideologi dibangun dari dua kata, yaitu idea yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, dan cita-cita, serta kata logos yang berarti ilmu. Kata idea berasal dari kosakata bahasa Yunani yaitu eidos, yang berarti bentuk. Di samping itu ada pula kata idein, yang artinya melihat. Dengan demikian secara har!ah, ideologi berarti ilmu tentang pengertian-pengertian dasar.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan13luar bangsanya atau pemikiran perseorangan. Ideologi yang seperti itu akan kaku dan cenderung bersifat dogmatis sempit. Dengan kata lain odeologi tersebut bersifat tertutup.Ciri khas ideologi terbuka adalah nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat itu sendiri. Dasarnya dari konsensus masyarakat, tidak diciptakan oleh negara, melainkan ditemukan dalam masyarakat sendiri. Oleh sebab itu, ideologi terbuka adalah milik dari semua rakyat, masyarakat dapat menemukan dirinya di dalamnya. Ideologi terbuka mempunyai banyak sekali keunggulan dibandingkan dengan ideologi tertutup. Keunggulan tersebut dapat kita temukan dengan cara membandingkan karakteristik kedua ideologi tersebut. Dalam tabel berikut dipaparkan perbedaan karakteristik kedua ideologi tersebut.Tabel 1.1. Perbedaan Ideologi Terbuka dan TertutupPerbedaanIdeologi TerbukaIdeologi Tertutup1. Sistem pemikiran yang terbuka2. Nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari harta kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat itu sendiri.3. Dasar pembentukan ideologi bukan keyakinan ideologis sekelompok orang, melainkan hasil musyawarah dan kesepakatan dari masyarakat sendiri4. Tidak diciptakan oleh negara, melainkan oleh masyarakat itu sendiri sehingga ideologi tersebut adalah milik seluruh rakyat atau anggota masyarakat.5. Tidak hanya dibenarkan, melainkan dibutuhkan oleh seluruh warga masyarakat1. Sistem pemikiran yang tertutup2. Cenderung untuk memaksakan mengambil nilai-nilai ideologi dari luar masyarakatnya yang tidak sesuai dengan keyakinan dan pemikiran masyarakatnya.3. Dasar pembentukannya adalah cita-cita atau keyakinan ideologis perseorangan atau satu kelompok orang 4. Pada dasarnya ideologi tersebut diciptakan oleh negara, dalam hal ini penguasa negara yang mutlak harus diikuti oleh seluruh warga masyarakat.5. Pada hakikatnya ideologi tersebut hanya dibutuhkan oleh penguasa negara untuk melangengkan kekuasaannya dan cenderung memiliki nilai kebenaran hanya dari sudut pandang penguasa saja.
14Kelas IX SMP/MTs PerbedaanIdeologi TerbukaIdeologi Tertutup6. Isinya tidak bersifat operasional. Ia baru bersifat operasional apabila sudah dijabarkan ke dalam perangkat yang berupa konstitusi atau peraturan perundang-undangan lainnya.7. Senantiasa berkembang seiring dengan perkembangan aspirasi, pemikiran serta akselerasi dari masyarakat dalam mewujudkan cita-citanya untuk hidup berbangsa dalam mencapai harkat dan martabat kemanusian.6. Isinya terdiri dari tuntutan-tuntutan konkret dan operasional yang bersifat keras yang wajib ditaati oleh seluruh warga masyarakat7. Tertutup terhadap pemikiran-pemikiran baru yang berkembang di masyarakatnya.(Sumber: Diolah dari berbagai sumber)Dari tabel di atas, ideologi terbuka memang lebih unggul dibandingkan dengan ideologi tertutup. Hal tersebut membuat ideologi terbuka tidak hanya sekedar dibenarkan,melainkan dibutuhkan oleh berbagai negara. Hampir dapat dipastikan, negara yang menganut sistem ideologi tertutup seperti negara komunis, mengalami kehancuran secara ideologis. Dalam arti, negara tersebut tidak mampu membendung desakan-desakan yang muncul baik dari dalam maupun dari luar negaranya, yang pada akhirnya membuat ideologi negara tersebut ditinggalkan oleh masyarakatnya sendiri.2. Kedudukan Pancasila sebagai Ideologi TerbukaPancasila berakar pada pandangan hidup bangsa dan falsafah bangsa, sehingga memenuhi prasyarat menjadi ideologi yang terbuka. Sekalipun Pancasila bersifat terbuka, tidak berarti bahwa keterbukaannya adalah sebegitu rupa sehingga dapat memusnahkan atau meniadakan jati diri Pancasila sendiri. Keterbukaan Pancasila mengandung pengertian bahwa Pancasila senantiasa mampu berinteraksi secara dinamis. Nilai-nilai Pancasila tidak berubah, namun pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan nyata yang kita hadapi dalam setiap waktu. Hal ini dimaksudkan untuk menegaskan bahwa ideologi Pancasila bersifat aktual, dinamis, antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan15Berdasarkan uraian di atas, keterbukaan ideologi Pancasila mengandung nilai-nilai sebagai berikut:a. Nilai Dasar, yaitu hakikat kelima sila Pancasila: Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, Keadilan. Nilai-nilai dasar tersebut bersifat universal, sehingga di dalamnya terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai-nilai yang baik dan benar. Nilai dasar ini bersifat tetap dan terlekat pada kelangsungan hidup negara. Nilai dasar tersebut selanjutnya dijabarkan dalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.b. Nilai instrumental, yaitu penjabaran lebih lanjut dari nilai-nilai dasar ideologi Pancasila. Misalnya program-program pembangunan yang dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman dan aspirasi masyarakat, undang-undang, dan departemen-departemen sebagai lembaga pelaksana juga dapat berkembang. Pada aspek ini senantiasa dapat dilakukan perubahan.c. Nilai praksis, yaitu merupakan realisasi nilai-nilai instrumental dalam suatu pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam realisasi praksis inilah maka penjabaran nilai-nilai Pancasila senantiasa berkembang dan selalu dapat dilakukan perubahan dan perbaikan (reformasi) sesuai dengan perkembangan zaman dan aspirasi masyarakat. Inilah sebabnya bahwa ideologi Pancasila merupakan ideologi yang terbuka. Suatu ideologi selain memiliki aspek-aspek yang bersifat ideal yang berupa cita-cita, pemikiran-pemikiran serta nilai-nilai yang dianggap baik, juga harus memiliki norma yang jelas. Hal ini dikarenakan suatu ideologi harus mampu direalisasikan dalam kehidupan nyata. Oleh karena itu, Pancasila sebagai ideologi terbuka secara struktural memiliki tiga dimensi, yaitu:a. Dimensi IdealismeDimensi ini menekankan bahwa nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila yang bersifat sistematis, rasional dan menyeluruh itu, SDGDKDNLNDWQ\DEHUVXPEHUSDGD¿OVDIDW3DQFDVLOD.DUHQDVHWLDSLGHRORJLEHUVXPEHUSDGDVXDWXQLODLQLODL¿ORVR¿VDWDXVLVWHP¿OVDIDW'LPHQVLidealisme yang terkandung dalam Pancasila mampu memberikan harapan, optimisme serta mampu mendorong motivasi pendukungnya untuk berupaya mewujudkan cita-citanya.
16Kelas IX SMP/MTs b. Dimensi normatifDimensi ini mengandung pengertian bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila perlu dijabarkan dalam suatu sistem norma, sebagaimana terkandung dalam norma-norma keagamaan. Dalam pengertian ini Pancasila terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang merupakan tertib hukum tertinggi dalam negara Republik Indonesia serta merupakan staatsfundamentalnorm (pokok kaidah negara yang fundamental). Dengan kata lain, Pancasila agar mampu dijabarkan ke dalam langkah-langkah yang bersifat operasional, perlu memiliki norma atau aturan hukum yang jelas.c. Dimensi RealitasDimensi ini mengandung makna bahwa suatu ideologi harus mampu mencerminkan realitas kehidupan yang berkembang dalam masyarakat. Dengan kata lain, Pancasila memiliki keluwesan yang memungkinkan dan bahkan merangsang pengembangan pemikiran-pemikiran baru yang relevan tentang dirinya, tanpa menghilangkan atau mengingkari hakikat yang terkandung dalam nilai-nilai dasarnya. Oleh karena itu, Pancasila harus mampu dijabarkan dalam kehidupan masyarakatnya secara nyata baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam penyelenggaraan negara $O¿DQ Berdasarkan dimensi yang dimiliki oleh Pancasila sebagai ideologi terbuka, maka ideologi Pancasila:a. Tidak bersifat utopis, yaitu hanya merupakan sistem ide-ide belaka yang jauh dari kehidupan sehari-hari secara nyatab. Bukan merupakan suatu doktrin belaka yang bersifat tertutup, melainkan suatu norma yang bersifat idealis, nyata dan reformatif yang mamapu melakukan perubahan.c. Bukan merupakan suatu ideologi yang pragmatis, yang hanya menekankan pada segi praktis-praktis belaka tanpa adanya aspek idealisme.Pancasila dapat dipastikan bukan merupakan ideologi tertutup, tetapi ideologi terbuka. Akan tetapi, meskipun demikian keterbukaan Pancasila bukan berarti tanpa batas. Keterbukan ideologi Pancasila harus selalu memperhatikan:a. Stabilitas nasional yang dinamisb. Larangan untuk memasukan pemikiran-pemikiran yang mengandung nilai-nilai ideologi marxisme, leninisme dan komunisme
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan17c. Mencegah berkembanganya paham liberald. Larangan terhadap pandangan ekstrim yang menggelisahkan kehidupan masyarakate. Penciptaan norma yang barus harus melalui konsensusCarilah contoh keterbukaan ideologi Pancasila dalam bidang politik, ekonomi, pendidikan, hukum, kebudayaan, pertahanan dan kemanan. Laporkan hasilnya secara tertulis kepada gurumu!Tugas Mandiri 1.3C. Perwujudan Nilai-nilai Pancasila dalam Berbagai KehidupanMasih ingatkah kalian nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila ? Bagus apabila kalian masih ingat, karena materi ini telah dipelajari saat kalian kelas VIII. Sila-sila dalam Pancasila merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Masing-masing sila tidaklah dapat dipahami secara terpisah dengan sila yang lain. Tata urutan Pancasila memiliki makna saling dijiwai dan menjiwai oleh sila sebelum dan sesudahnya. Oleh karena itu tata urutan Pancasila tidak dapat dirubah, karena akan menghilangkan makna dari Pancasila sebagai satu kesatuan.Kalian sudah mempelajari dan memahami Pancasila sebagai ideologi terbuka, membawa pengaruh dapat berubahnya nilai-nilai intrumental dan nilai praksis dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sedangkan nilai-nilai dasar Pancasila tidak dapat berubah. Sebelum kalian melanjutkan membaca uraian materi pada bagian ini, coba kalian amati gambar berikut ini.
18Kelas IX SMP/MTs Sumber: www.solopos.com Gambar 1.5Suasana kegiatan gotong royong di masyarakat.Amati juga berbagai fakta dan peristiwa di sekitar kalian yang sesuai dengan gambar tersebut. Catat atau ungkapkan hasil pengamatan kalian. Kembangkan rasa ingin tahu kalian dengan menyusun pertanyaan yang berkaitan dengan nilai-nilai Pancasila sesuai perkembangan masyarakat. Seperti pertanyaan apa saja yang telah mengalami perubahan? Mengapa terjadi perubahan tersebut? Bagaimana proses perubahan tersebut? Apa pengaruh perubahan tersebut? Apakah perubahan tersebut sesuai dengan nilai-nilai Pancasila?Untuk membantu kalian menjawab pertanyaan tersebut, pelajari uraian berikut tentang perwujudan nilai-nilai Pancasila sesuai dengan perkembangan masyarakat dalam berbagai bidang.1. Perwujudan nilai-nilai Pancasila di bidang PolitikPerkembangan bidang politik antara lain meliputi persoalan lembaga negara, hak asasi manusia, demokrasi, dan hukum. Pembangunan negara Indonesia sebagai negara modern salah satunya adalah membangun sistem pemerintahan yang sesuai dengan perkembangan zaman. Lembaga negara
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan19dikembangkan sesuai dengan kemajuan dan kebutuhan masyarakat dan negara. Pengembangan lembaga negara dapat berdasarkan pada lembaga yang sudah ada dalam masyarakat, menciptakan lembaga baru, atau mencontoh lembaga negara dari negara lain. Kita memiliki lembaga negara MPR, DPR, DPD, Presiden, MA, MK, KY, dan BPK sebagai sesuatu yang baru dalam sistem pemerintahan Indonesia. Namun lembaga baru ini haruslah sesuai dengan sistem pemerintahan yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila.Bangsa Indonesia menghargai hak asasi manusia sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Bukan hak asasi manusia yang mengutamakan kebebasan individu atau sebaliknya mengutamakan kewajiban tanpa menghargai hak individu. Namun hak asasi manusia yang menjaga keseimbangan hak dan kewajiban. Hak asasi manusia yang dijiwai oleh nilai ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Sumber : http://kabar24.bisnis.comGambar 1.6 Pemilihan umum yang dijalankan berdasarkan demokrasi PancasilaDemokrasi yang kita kembangkan adalah demokrasi Pancasila. Suatu demokrasi yang tumbuh dari tradisi nilai-nilai budaya bangsa selama ini. Demokrasi yang mengutamakan musyawarah mufakat dan kekeluargaan. Demokrasi yang tidak berdasarkan dominasi mayoritas maupun tirani
20Kelas IX SMP/MTs minoritas. Sistem yang mengutamakan kekeluargaan, bukan sistem oposisi yang saling menjatuhkan dan mengutamakan kepentingan individu dan golongan. Sistem pemilihan umum dalam demokrasi merupakan salah satu contoh perwujudan yang demokrasi yang dikembangkan di Indonesia. Pemilihan umum untuk memilih pemimpin sudah dikenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia sejak dahulu. Bentuk ini dapat dikembangkan dengan menerima cara pemilihan umum di negara lain, seperti partai politik, kampanye, dan sebagainya. Namun pemilihan umum yang terjadi harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.Pembangunan bidang hukum diarahkan pada terciptanya sistem hukum nasional yang berdasarkan Pancasia. Hukum nasional yang bersumber pada nilai-nilai Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum. Peraturan perundangan yang berlaku tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Peraturan perundangan dapat disusun berdasarkan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat Indonesia maupun dari luar, namun tetap sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.2. Perwujudan nilai-nilai Pancasila di bidang EkonomiSistem perekonomian yang dikembangkan adalah sistem ekonomi yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila. Landasan operasional sistem ekonomi yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila ditegaskan dalam UUD 1945 pasal 33, yang menegaskan :a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.b. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hiduporang banyak dikuasai oleh negarac. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasasioleh negara dn dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyatd. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demorasi HNRQRPL GHQJDQ SULQVLS NHEHUVDPDDQ H¿VLHQVL EHUNHDGLODQberkelanjutan, berwawawasan lingkungan, kemandirian, serta menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatan ekonomi nasional.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan21Sumber : http://sp.beritasatu.com Gambar 1.7Koperasi sebagai soko guru perekonomian berdasarkan PancasilaBerbagai wujud sistem ekonomi baik yang sudah ada dalam masyarakat Indonesia maupun sebagai pengaruh dari asing, dapat dikembangkan selama sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Kita sudah mengenal dalam masyarakat saat ini seperti bank, supermarket, mall, bursa saham, bentuk perusahaan, dan sebagainya. Semua lembaga perekonomian tersebut kita terima selama sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.3. Perwujudan Nilai-nilai Pancasila di bidang Sosial BudayaTujuan pembangunan nasional adalah terwujudnya masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Kita menghendaki terwujudanya masyarakat yang berdasarkan Pancasila. Masyarakat di sekitar kita selalu mengalami perubahan sosial dan budaya. Agar perubahan tersebut tetap terarah pada terwujudanya masyarakat berdasarkan Pancasila, maka sistem nilai sosial dan budaya dalam masyarakat dikembangkan sesuai dengan nilai-nilia Pancasila.Sistem nilai sosial yang ada dalam masyarakat Indonesia terus dikembangkan agar lebih maju dan modern. Oleh karena itu proses modernisasi perlu terus dikembangkan. Modernisasi tidak berarti “westernisasi”, namun lebih diartikan sebagai proses perubahan menuju ke arah kemajuan. Nilai-nilai sosial yang sudah ada dalam masyarakat yang sesuai dengan Pancasila, seperti
22Kelas IX SMP/MTs kekeluargaan, musyawarah, gotong royong terus dipelihara dan diwariskan kepada generasi muda. Demikian juga nilai-nilai sosial dari luar seperti etos kerja, kedisiplinan, ilmiah dapat diterima sesuai nilai-nilai Pancasila.Sumber : http://sulteng.litbang.pertanian.go.idGambar 1.8 Teknologi salah satu bentuk budaya yang dapat diterima oleh masyarakatPengembangan kebudayaan nasional yang berakar pada kebudayaan daerah yang luhur dan beradab, serta menyerap nilai budaya asing yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila untuk memperkaya budaya bangsa. Sikap feodal, sikap eksklusif, dan paham kedaerahan yang sempit serta budaya asing yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila perlu dicegah perkembangannya dalam proses pembangunan. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan contoh budaya asing yang dapat memperkaya budaya bangsa. Namun tidak perlu ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.4. Perwujudan Nilai-nilai Pancasila di bidang Pertahanan dan Keamanan.Pembangunan bidang pertahanan dan keamanan secara tegas ditegaskan dalam UUD 1945 pasal 27 ayat 3 yang mengaskan bahwa pembelaan negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara. Demikian juga pasal 30 menegaskan setiap warga negara berhak dan wajib ikur serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta. Dengan demikian kedua pasal ini menegaskan perlunya partisipasi seluruh rakyat dalam pembelaan negara.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan23Sumber : www.beritasatu.com Gambar 1.9TNI dan Polri sebagai kekuatan pertahanan dan keamananBentuk partisipasi rakyat dalam pembelaan negara yang sudah ada dalam masyarakat seperti sistem “ronda” atau sistem keamanan lingkungan (siskamling) yang melibatkan masyarakat secara bergantian. Di beberapa daerah juga terdapat lembaga masyarakat atau adat yang bertugas menjaga keamanan masyarakat, seperti Pecalang di Bali. Lembaga ini dibentuk oleh dan dari masyarakat sekitar untuk menjada keamanan lingkungan masyarakat. Coba amati di lingkungan masyarakat kalian, apakah ada lembaga adat yang memiliki tugas untuk menjaga keamanan atau sejenisnya. Pada saat ini, terdapat bentuk organisasi keamanan yang dibentuk secara sengaja dan terorganisasi secara modern seperti pertahanan sipil, satuan pengaman lingkungan, dan sebagainya.Uraian di atas memperjelas dan membuktikan kepada kita bahwa Pancasila mampu menampung dinamika perkembangan masyarakat. Pancasila bukanlah ideolog tertutup, yang tidak dapat menyesuaikan dengan perkembangan dan bersifat kaku. Keterbukaan Pancasila sebagai ideologi, merupakan salah satu keunggulan Pancasila sehingga tetap dipertahankan oleh bangsa Indonesia. Tugas kita sebagai generasi muda untuk tetap mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional. Upaya mempertahankan tidak hanya dengan tetap menjadikan Pancasila sebagai dasar negara dan tidak merubahnya. Namun yang paling utama dengan menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
24Kelas IX SMP/MTs 1. Coba amati berbagai peristiwa sebagai perwujudan nilai-nilai Pancasila sesuai dengan perkembangan masyarakat di lingkungan sekitar kalian, seperti di sekolah, pergaulan, masyarakat, bangsa dan negara. Pilih salah satu topik perwujudan tersebut di salah satu lingkungan untuk menjadi topik kelompok kalian.2. Susun pertanyaan yang ingin kalian ketahui berkaitan dengan perwujudan nilai-nilai Pancasila. Seperti apa perbuatan yang sesuai dan tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, apa faktor yang menyebabkan, apa akibatnya, dan sebagainya.3. Kumpulkan berbagai informasi untuk menjawab pertanyaan dengan melakukan pengamatan, wawancara dengan narasumber, dan membaca buku dari berbagai sumber belajar.4. Hubungkan berbagai informasi yang kalian peroleh, seperti perbuatan apa yang paling sering dilakukan, mana yang paling banyak sesuai atau tidak sesuai. Buatlah kesimpulan tentang perwujudan nilai-nilai Pancasila di lingkungan sesuai topik kelompok kalian.5. Susun laporan hasil pengamatan dan telaah secara tertulis, dan sajikan di depan kelas.Tugas Kelompok 1.25HÀHNVLSetelah mempelajari dinamika prwujudaan pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup, coba kalian renungkan apa yang sudah kalian pelajari ? Apa manfaat mempelajari materi tersebut ? Apa perubahan sikap yang akan kalian lakukan ? Apa tindak lanjut dari pembelajaran ini ? Coba kalian ungkapkan di depan kelas atau tulis pada buku tulis atau kertas lembaranRangkuman1. Kata KunciKata kunci yang harus kalian kuasai dalam mempelajari materi di bab ini adalah Pancasia, dasar negara, ideologi terbuka, dan pandangan hidup.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan252. Intisari Materia.Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa telah mengalami berbagai pengalaman sejarah yang memiliki tujuan akhir merubah Pancasila sebagai dasar negara. b. Berbagai tantangan saat ini dan masa depan juga dapat mengancam kedudukan Pancasilaa sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa apabila kita tidak mewaspadainya.c. Pancasia sebagai ideologi terbuka memiliki makna bahwa Pancasila memiliki nilai-nilai dasar yang tetap dan tidak dapat berubah. Nilai dasar ini diwujudkan dalam nilai instrumental dan nilai praksis yang disesuikan dengan perkembangan masyarakat. d. Sebagai ideologi terbuka, Pancasila telah mampu membuktikan selalu menjadi dasar negara dan ideologi nasional bangsa Indonesia.e. Tugas bangsa Indonesia dalam mewujudkan Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah memastikan bahwa perwujudan nilai-nilai instrumental dan nilai praksis dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak menyimpang dari nilai-nilai dasar Pancasila.Penilaian SikapLEMBAR PENILAIAN SIKAPNama Peserta Didik : ........................Kelas/Semester : .........................Tahun Pelajaran : ..........................Hari/Tanggal Pengisian : .........................Sikap yang Dinilai : 1.1 Menghayati perilaku beriman dan bertaqwa kepada TuhanYME dan berakhlak mulia dalam kehidupan di lingkungan pergaulan antarbangsa2.1 Menghargai keluhuran nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa sesuai dengan dinamika perkembangan jaman
26Kelas IX SMP/MTs No.PernyataanSkorSkorAkhirNilai1234ASikap beriman dan bertaqwa1Saya berdoa sebelum melakukan kegiatan2Saya menjalankan ibadah sesuai ajaran agama3Saya mengucapkan salam sebelum dan sesudah berbicara4Saya tidak mengganggu ibadah orang lainBSikap Jujur1Saya tidak menyontek saat ulangan2Saya mengerjakan tugas sendiri (tidak menya-lin orang lain)3Saya mengakui kekeliruan dan kekhilafan4Saya melaporkan informasi sesuai faktaCSikap Peduli1Saya menolong teman yang membutuhkan2Saya membuang sampah pada tempatnya3Saya simpati terhadap orang lain4Saya mendahulukan kepentingan masyarakat/umumDSikap Toleransi1Saya menghormati pendapat teman2Saya memaafkan kesalahan orang lain3Saya bergaul tanpa membeda-bedakan4Saya tidak memaksakan kehendakESikap Gotong royong1Saya melaksanakan tugas kelompok2Saya bekerja sama secara sukarela3Saya aktif dalam kerja kelompok4Rela berkorban untuk kepentingan umumFSikap Santun1Saya berperilaku santun kepada orang lain2Saya berbicara santun kepada orang lain3Saya bersikap 3 S (salam, senyum, sapa)Nilai(SB/B/C/K)
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan27Proyek Kewarganegaraan Amatilah berbagai fakta yang terjadi dalam masyarakat berkaitan dengan Pancasila sebagai ideologi terbuka, seperti pelaksanaan organisasi kelas atau OSIS, pemilihan pengurus kelas atau OSIS, pelaksanaan pemerintahan di masyarakat, koperasi sekolah, pasar di sekitar kalian, dan sebagainya. Buatlah suatu gagasanatau upaya agar fakta tersebut lebih mencerminkan nilai-nilai Pancasila sesuai dengan perkembangan masyarakat.Uji Kompetensi Bab 1Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!1. Bagaimana penerapan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa pada masa orde lama, orde baru dan reformasi?2. Jelaskan latar belakang timbulnya pemberontakan di Indonesia pada masa orde lama.3. Jelaskan dan berilah contoh bahwa globalisasi merupakan tantangan bagi Pancasila!4. Apakah yang dimaksud ideologi terbuka?5. Jelaskan kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka?Pemahaman MateriDalam mempelajari materi pada bab ini, tentu saja ada materi yang dengan mudah kalian pahami, ada juga yang sulit kalian pahami. Oleh karena itu, lakukanlah penilaian diri atas pemahaman kalian terhadap materi pada bab LQLGHQJDQPHPEHULNDQWDQGDFHNOLVW ¥ SDGDNRORPVDQJDWSDKDPSDKDPsebagian, belum paham.
28Kelas IX SMP/MTs No.Sub-Materi PokokSangat PahamPaham SebagianBelum Paham1.Penerapan Pancasila dari masa ke masaa. Periode orde lamab. Periode orde baruc. Periode reformasi2.Nilai-nilai Pancasila Sesuai dengan Perkembangan Zaman1. Hakikat ideologi terbuka 2. Kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka3.Perwujudan Nilai-nilai Pancasila dalam Berbagai KehidupanApabila pemahaman kalian berada pada kategori sangat paham mintalah materi pengayaan kepada guru untuk menambah wawasan kalian, sedangkan apabila pemahaman kalian berada pada kategori paham sebagian dan belum paham coba bertanyalah kepada guru serta mintalah penjelasan lebih lengkap, supaya kalian cepat memahami materi pembelajaran yang sebelumnya kurang atau belum memahaminya.